=> Sepenggal kata demi kata yang dirangkai menjadi sebuah puisi atau cerita yang mengungkapkan perasaan ku dan isi hati ku saat ini.....
Inilah Hatiku
Minggu, 28 Mei 2017 | Angel_Sibarani
Ini kisah tentang sebuah hati yang terluka tapi dia menyembunyikannya
dari semua hati yang lain sehingga terlihat bahwa hatinyalah yang paling
kuat.
Suatu hari dia bertemu hati yang lain. Hati yang tidak tertebak seperti
apa. Hati itu bertanya mengapa meletakkan abu itu di sana. Lalu hati
yang terluka menjawab "ombak akan datang setiap hari, mengikisnya dan
abu ini akan hilang". Hati yang datar memandangnya. Lalu dia berkata
"kalau begitu buang saja abu itu ke lautan lepas, air akan
menenggelamkannya dan dia larut. Dia akan hilang". Mereka terdiam. Hati
yang terluka menurutinya. Dan abu itu dibuangnya ke lautan lepas.
Sejak saat itu mereka menjadi teman dekat. Mereka sering berdetak dengan
irama yang sama. Dan mereka jatuh cinta. Hati yang terluka itu semakin
terlihat kuat. Dia nyaris sempurna menyembunyikan lukanya. Dan hati yang
datar sudah tidak datar lagi. Dia berundak-undak. Menjadi tajam dan
kasar. Dan dia melukai hati yang terlihat kuat itu. Dia tidak sengaja
menusuk hati yang terluka itu karena terlalu erat memeluknya. Darah
mengalir deras. Tidak berhenti dan hati itu menangis. Merengek seperti
anak kecil tapi hati yang datar itu tidak tahu bagaimana cara
menghentikan darah itu, meredakan tangisnya. Dia terlalu datar sehingga
tidak peka dan mengerti sakitnya sebuah luka. Dia panik. Dibawanya hati
yang terluka itu menuju lautan lepas. Tempat mereka membuang abu kelam
milik hati yang telah disakitinya. Dia berkata "kau adalah hati terkuat
yang pernah ku temui. Sekarang kau berdarah dan merengek seperti orang
yang lemah. Berhentilah. Meloncatlah ke dalam. Air garam akan merembes
masuk ke dalam lukamu dan darahmu akan berhenti mengalir. Itu akan perih
tapi itu akan menghentikan darahmu dan percayalah padaku aku akan
menarikmu kembali sebelum perih itu menggerogoti seluruh bagianmu".
Hati yang terluka dan terlihat kuat itu percaya. Dengan penuh harapan
dia meloncat ke dalam lautan. Dia merasakan air laut yang asin merembes
masuk ke dalam lukanya. Perih. Perih sekali. Dia tak mampu. Dicobanya
mengapung. Menengadah mencari-cari hati yang dicintainya. Tapi dia tak
ada di sana. Dia bohong. Dia meninggalkannya di lautan itu.
Membiarkannya terapung dan terombang ambing. Hati itu menangis
sejadi-jadinya. Dibenamkannya seluruh bagiannya. Dikutuknya dirinya yang
terlalu polos. Dia mempercayai hati yang salah. Hati yang datar tapi
tajam. Hati yang mengajarinya kemunafikan sempurna. Hati yang
mendorongnya ke dalam lautan terperih yang sungguh amat menyiksa. "Oh
tuhan.. ke mana lagi ku sembunyikan lukaku sekarang ?.." dia meratap
sejadi-jadinya. Ratapan malang penuh penyesalan. Dia telah kehilangan
keindahannya. Dia tenggelam. Semakin jauh ke dasar laut. Dan di dasar
laut itu ditemuinya abu yang pernah dibuangnya. Sekali lagi dia
dibohongi.. abu dari luka dan penderitaan tak pernah bisa larut oleh
air. Dia semakin terpuruk. Dia sangat malang dan sangat terkutuklah hati
yang datar itu. Yang meninggalkannya di dasar laut bersama luka perih
dan butiran debu kelamnya. Dia menjadi hati yang penuh duka dan lara.
Diam di dasar laut dengan memeluk debu-debunya. Dia kembali terjatuh.
Dan kali ini dicampakkan ke dasar laut penuh keperihan. Dia tak akan
mati.. karena dia adalah hati yang kuat. Yang mampu menybunyikan duka
dan laranya.
Dia menyembunyikan semua lukanya dengan baik. Nyaris sempurna.
Darah yang meleleh dibalutnya dengan kain yang indah. Menjadikan hati
itu terlihat lebih berwarna. Dia menyembunyikan cerita-cerita sedihnya
disebuah buku. Dituliskannya semua yang pernah dirasakannya di sana.
Kegalauan, kebodohan, dan kemunafikan yang menjadi temannya selama ini.
Dituliskan segala yang dia alami dan dibakarnya. Abunya disimpannya di
tepian karang.
28Mei2017_Goresanhatiangel